Halaman

Sabtu, 19 November 2011

Tante Girang

Aku adalah anak yatim piatu. Kedua orangtuaku sudah lama meninggal. Ayahku meninggal karena penyakit paru-paru, sedangkan ibuku meninggal karena penyakit darah tinggi. Karena aku sudah tidak punya orangtua lagi, maka aku kemudian di asuh oleh Tanteku.

Tanteku ini sangat baik dan sayang padaku. Sejak SD sampai aku menempuh pendidikan tinggi, Tantelah yang membiayai semua keperluanku, mulai makan, pakaian, dan biaya pendidikan.

Tanteku ini sangat cantik dan seksi. Aku sendiri kagum dengan kecantikan dan keseksian tubuhnya, meskipun umurnya sudah 43 tahun. Ditambah lagi bahwa dia sangat baik dan tidak pernah sekali pun memarahiku.

Tanteku ini juga memiliki suami dan anak. Suaminya atau omku dan anak-anaknya juga sangat baik padaku. Mungkin mereka semua kasihan padaku karena aku sudah tidak mempunyai orang tua lagi.

Tapi aku heran dan sering bertanya dalam hati, kenapa tanteku ini sering dipanggil Tante Girang, padahal tanteku ini tidak pernah kulihat ada kelainan dalam setiap tingkah lakunya dan tidak pernah sekalipun kulihat dia membawa pria muda ke rumah. Tapi setiap kali orang memanggilnya dengan sebutan Tante Girang aku menjadi tak enak hati.

Suatu saat aku memberanikan diri, bertanya kepada tanteku kenapa dia disebut dengan Tante Girang dan tidak pernah protes dia dipanggil dengan sebutan itu. Ya akhirnya tanteku menjelaskan padaku bahwa dia dipanggil Tante Girang, karena kelatahannya yang selalu berteriak kegirangan atau kegelian bila pinggangnya dicolek oleh orang lain. Akhirnya aku tahu alasannya kenapa tanteku dipanggil orang dengan Tante Girang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar